Sejarah Rumania
Rumania
(juga dieja Romania atau Roumania; bahasa Rumania: România) adalah negara yang
terletak di Eropa Tengah dan Tenggara, di bagian utara Semenanjung Balkan dan
berbatasan dengan Laut Hitam. Hampir seluruh delta sungai Donau terletak di
wilayah Rumania. Negara ini berbatasan dengan Hongaria dan Serbia di barat,
Ukraina dan Republik Moldova di timur laut, dan Bulgaria di selatan. Sejarah
mencatat bahwa bangsa Dacia, Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Bulgaria, Kerajaan
Hongaria, dan Kesultanan Utsmaniyah pernah menguasai wilayah ini.
Berdirinya
Negara Romania Sebagai sebuah negara, Rumania terbentuk pada tanggal 24 Januari
1859 dari penyatuan wilayah Moldavia dan Wallachia di bawah Alexander John Cuza
dan memperoleh pengakuan internasional pada tahun 1878. Pada tahun 1918,
Transilvania, Bukovina dan Bessarabia menyatakan bergabung dengan Rumania.
Alexandru Ioan Cuza (lahir di Huşi, 20 Maret 1820 – meninggal di Heidelberg, 15
Mei 1873 pada umur 53 tahun) adalah politikus Romania kelahiran Moldavia yang
berkuasa sebagai Domnitor pertama Kepangeranan Donau antara tahun 1859 sampai
tahun 1866. Moldavia (bahasa Rumania: Moldova) adalah sebuah wilayah geografis
dan historis di Eropa Tenggara, yang lebih kurang mencakup wilayah historis
kepangeranan dengan nama yang sama. Wilayah yang belakangan ini mulanya
merupakan negara yang merdeka dan belakangan menjadi negara otonom) yang ada
dari abad ke-14 hingga tahun 1859, ketika wilayah ini bergabung dengan
Wallachia sebagai dasar dari negara Rumania modern. Pada berbagai tahapan dalam
sejarah, negara ini mencakup wilayah Bessarabia (dengan Budjak) dan sebagian
besar Bukovina. Bagian terbesar dari Bessarabia saat ini merupakan negara
Moldova yang merdeka, sementara sisanya dan bagian utara dari Bukovina menjadi
wilayah Ukraine. Wallachia atau Walachia (Rumania: Ţara Românească atau
Valahia, archaic: Ţeara Rumânească, Sirilik Rumania: Цѣра Румѫнѣскъ) adalah
wilayah di Rumania yang berbatasan dengan sungai Donau di utara dan Carpathia
Selatan di selatan. Wallachia didirikan pada abad ke-14 oleh Basarab I, setelah
pemberontakan melawan Charles I dari Hongaria. Pada tahun 1415 Wallachia
menerima suzereinitas kepada Kesultanan Utsmaniyah; hal ini berlangsung hingga
akhir abad ke-19, meskipun terjadi beberapa pendudukan Singkat oleh Rusia tahun
1768 dan 1854. Pada tahun 1859, Wallachia bersatu Moldavia membentuk negara
Rumania. Pada akhir Perang Dunia II, Uni Soviet menduduki sebagian wilayahnya
(kira-kira meliputi seluruh wilayah Moldova modern) dan Rumania menjadi anggota
Pakta Warsawa. Dengan runtuhnya Tirai Besi pada tahun 1989, Rumania memulai
reformasi politik dan ekonomi.
Dalam menghadapi masalah ekonomi pasca-revolusi,
negara ini menerapkan pajak rendah pada tahun 2005 dan bergabung dengan Uni
Eropa pada 1 Januari 2007. Meskipun tingkat pendapatan Rumania termasuk salah
satu yang terendah di Uni Eropa, reformasi telah meningkatkan pertumbuhan
ekonominya. Rumania kini termasuk negara yang memiliki pendapatan menengah ke
atas. Rumania merupakan negara dengan wilayah terluas ke-9 dan penduduk
terbesar ke-7 di Uni Eropa. Ibukota dan kota terbesarnya adalah kota Bukares
(bahasa Rumania: Bucureşti), yang juga merupakan kota terbesar ke-6 di Uni
Eropa. Sibiu, sebuah kota di Transilvania, pada tahun 2007 terpilih sebagai
Ibukota Kebudayaan Eropa. Rumania juga bergabung dengan NATO pada tanggal 29
Maret 2004, dan juga merupakan anggota dari Uni Latin, Francophonie, OSCE, dan
CPLP. Negara ini merupakan negara kesatuan semi-presidensial. Bucharest Menjadi
Ibukota Romania Bukares (bahasa Rumania: București, bahasa Inggris: Bucharest)
adalah ibu kota dan pusat industri, budaya dan finansial Rumania. Kota ini
terletak di tepi sungai Dâmboviţa. Kota București pertama kali disebut dalam
sebuah dokumen tahun 1459. Sejak saat itu, kota ini mengalami berbagai
perubahan. Bukares menjadi ibu kota Rumania pada tanggal 24 Januari 1862 dan
menjadi pusat media massa, budaya dan seni Rumania. Arsitektur Bukares
merupakan gabungan dari gaya historis, komunis dan modern.
Pada periode antar
dua perang dunia, arsitektur kota ini membuat Bukares dijuluki sebagai
"Paris Kecil di Timur" (Micul Paris). Meskipun banyak bangunan yang
mengalami kerusakan akibat perang, gempa bumi dan program sistematisasi Nicolae
Ceaușescu, banyak bangunan bersejarah yang hingga kini masih bertahan. Dengan
penduduk sekitar 1.628.426 jiwa Bukares merupakan kota terbesar ke-6 di Uni
Eropa. Jika digabung bersama dengan wilayah urban, Bukares memiliki jumlah
penduduk sebesar 2 juta jiwa. Wilayah metropolitan Bukares sendiri berpenduduk
sekitar 2.15 juta jiwa. Bukares merupakan kota paling sejahtera di Rumania dan
merupakan pusat industri dan transportasi di Eropa Timur. Kota ini memiliki
berbagai fasilitas konvensi, pendidikan, budaya, pusat perbelanjaan dan tempat
rekreasi.
Menurut legenda, Bucureşti didirikan oleh seorang gembala yang
bernama Bucur. Kota Bukares pertama kali disebut sebagai "Benteng
București" pada tahun 1459. București menjadi tempat kediaman pangeran
Wallachia Vlad III. Istana Curtea Veche kemudian didirikan oleh pangeran Mircea
Ciobanul dan pada perkembangan berikutnya, Bukares menjadi kediaman musim
panas. Kota ini bersaing memperebutkan status ibu kota dengan Târgovişte karena
meningkatnya kepentingan Bukares di Muntenia. Setelah dibakar oleh Utsmaniyah
pada abad ke-17, Bukares direstorasi dan terus berkembang. Pusat kota Bukares
saat itu berada di sekitar jalan "Uliţa Mare". Sebelum tahun 1700-an,
Bukares menjadi pusat perdagangan paling penting di Wallachia dan menjadi
lokasi permanen istana Wallachia setelah tahun 1698 (dimulai pada era
Constantin Brâncoveanu). Kota ini diambil dari kekuasaan Utsmaniyah dan
diduduki oleh Monarki Habsburg (1716, 1737, 1789) dan Kekaisaran Rusia (tiga
kali antara 1768 dan 1806). Pada tahun 1848, revolusi Wallachia 1848 meletus di
Bukares. București tetap berada dibawah pendudukan asing hingga April 1851, dan
diduduki kembali oleh tentara Rusia selama Perang Krimea.
Pada tahun 1861,
ketika Wallachia dan Moldavia bersatu membentuk Kepangeranan Rumania, Bukares
menjadi ibu kota negara; pada tahun 1881, kota ini menjadi pusat politik
Kerajaan Rumania. Populasi Bukares meningkat tajam karena status barunya.
Arsitektur Bukares pada masa ini memberikannya gelar "Paris di Timur"
(atau "Paris Kecil", Micul Paris). Antara 6 Desember 1916 dan
November 1918, Bukares diduduki oleh tentara Jerman. Setelah Perang Dunia I,
Bukares menjadi ibu kota Rumania Raya. Sebagai ibu kota negara anggota Blok
Poros, Bukares mengalami kerusakan berat selama Perang Dunia II akibat
pengeboman oleh Sekutu. Pada 23 Agustus 1944, kudeta yang membawa Rumania
bergabung dengan Sekutu menyebabkan terjadinya pengeboman oleh Luftwaffe yang
destruktif. Selama kepemimpinan Nicolae Ceaușescu (1965–1989), banyak bangunan
bersejarah di kota ini hancur dan digantikan dengan bangunan bergaya komunis.
Pada tahun 1977, gempa bumi berkekuatan 7.4 skala Richter menewaskan 1.500
orang dan menghancurkan banyak bangunan tua. Revolusi Rumania 1989 yang bermula
di Timişoara menyebar ke Bukares. Revolusi ini berhasil menjatuhkan rezim
Ceauşescu.
Tidak puas dengan kepemimpinan setelah revolusi, liga pelajar dan
kelompok oposisi melancarkan demonstrasi besar tahun 1990 (peristiwa ini
disebut Golaniada), yang dihentikan dengan kekerasan oleh penambang di Valea
Jiului (peristiwa ini disebut Mineriadă). Setelah tahun 2000, karena
pertumbuhan ekonomi Rumania, kota ini mengalami proses modernisasi. Berbagai
pengembangan residensial dan komersial sedang dilakukan, terutama di distrik
utara, sementara pusat sejarah Bukares berada pada masa restorasi. Bukares terletak
di tepi sungai Dâmboviţa. Beberapa danau – dengan yang paling penting adalah
Danau Herăstrău, Floreasca, Tei dan Colentina – berada di kota ini.
Selain itu,
di Bukares juga terdapat danau buatan kecil – Danau Cișmigiu – yang dikelilingi
oleh Taman Cişmigiu. Kota ini terletak di bagian tenggara Rumania. Dahulu,
wilayah tempat Bukares berdiri dipenuhi oleh hutan Vlăsiei. București memiliki
luas sebesar 226 km² (87 mil²). Ketinggian kota ini bervariasi dari 558 m
(1,830.7 kaki) di jembatan Dâmboviţa hingga 915 m (3,002.0 kaki) di gereja
Militari. Bukares memiliki budaya yang kaya dan terus berkembang, dengan karya
budaya ditampilkan dalam berbagai cara, seperti seni visual, drama dan
kehidupan malam. Kota ini memiliki beberapa museum yang menampilkan seni
Rumania klasik dan kontemporer, dan juga beberapa karya internasional yang
terpilih. Museum Seni Nasional Rumania merupakan museum yang paling terkenal di
Bukares. Museum ini terletak di bekas istana kerajaan dan menampilkan koleksi
seni abad pertengahan dan modern. Bukares memiliki banyak marka tanah dan
monumen, contohnya adalah Palatul Parlamentului yang dibangun pada tahun
1980-an pada masa pemerintahan Nicolae Ceauşescu. Marka tanah lain yang
terkenal di Bukares adalah Arcul de Triumf.
0 komentar:
Posting Komentar