Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 13 Juni 2013

Sejarah Rumania



 Sejarah Rumania
 
     Rumania (juga dieja Romania atau Roumania; bahasa Rumania: România) adalah negara yang terletak di Eropa Tengah dan Tenggara, di bagian utara Semenanjung Balkan dan berbatasan dengan Laut Hitam. Hampir seluruh delta sungai Donau terletak di wilayah Rumania. Negara ini berbatasan dengan Hongaria dan Serbia di barat, Ukraina dan Republik Moldova di timur laut, dan Bulgaria di selatan. Sejarah mencatat bahwa bangsa Dacia, Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Bulgaria, Kerajaan Hongaria, dan Kesultanan Utsmaniyah pernah menguasai wilayah ini.

Berdirinya Negara Romania Sebagai sebuah negara, Rumania terbentuk pada tanggal 24 Januari 1859 dari penyatuan wilayah Moldavia dan Wallachia di bawah Alexander John Cuza dan memperoleh pengakuan internasional pada tahun 1878. Pada tahun 1918, Transilvania, Bukovina dan Bessarabia menyatakan bergabung dengan Rumania. Alexandru Ioan Cuza (lahir di Huşi, 20 Maret 1820 – meninggal di Heidelberg, 15 Mei 1873 pada umur 53 tahun) adalah politikus Romania kelahiran Moldavia yang berkuasa sebagai Domnitor pertama Kepangeranan Donau antara tahun 1859 sampai tahun 1866. Moldavia (bahasa Rumania: Moldova) adalah sebuah wilayah geografis dan historis di Eropa Tenggara, yang lebih kurang mencakup wilayah historis kepangeranan dengan nama yang sama. Wilayah yang belakangan ini mulanya merupakan negara yang merdeka dan belakangan menjadi negara otonom) yang ada dari abad ke-14 hingga tahun 1859, ketika wilayah ini bergabung dengan Wallachia sebagai dasar dari negara Rumania modern. Pada berbagai tahapan dalam sejarah, negara ini mencakup wilayah Bessarabia (dengan Budjak) dan sebagian besar Bukovina. Bagian terbesar dari Bessarabia saat ini merupakan negara Moldova yang merdeka, sementara sisanya dan bagian utara dari Bukovina menjadi wilayah Ukraine. Wallachia atau Walachia (Rumania: Ţara Românească atau Valahia, archaic: Ţeara Rumânească, Sirilik Rumania: Цѣра Румѫнѣскъ) adalah wilayah di Rumania yang berbatasan dengan sungai Donau di utara dan Carpathia Selatan di selatan. Wallachia didirikan pada abad ke-14 oleh Basarab I, setelah pemberontakan melawan Charles I dari Hongaria. Pada tahun 1415 Wallachia menerima suzereinitas kepada Kesultanan Utsmaniyah; hal ini berlangsung hingga akhir abad ke-19, meskipun terjadi beberapa pendudukan Singkat oleh Rusia tahun 1768 dan 1854. Pada tahun 1859, Wallachia bersatu Moldavia membentuk negara Rumania. Pada akhir Perang Dunia II, Uni Soviet menduduki sebagian wilayahnya (kira-kira meliputi seluruh wilayah Moldova modern) dan Rumania menjadi anggota Pakta Warsawa. Dengan runtuhnya Tirai Besi pada tahun 1989, Rumania memulai reformasi politik dan ekonomi.

Dalam menghadapi masalah ekonomi pasca-revolusi, negara ini menerapkan pajak rendah pada tahun 2005 dan bergabung dengan Uni Eropa pada 1 Januari 2007. Meskipun tingkat pendapatan Rumania termasuk salah satu yang terendah di Uni Eropa, reformasi telah meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Rumania kini termasuk negara yang memiliki pendapatan menengah ke atas. Rumania merupakan negara dengan wilayah terluas ke-9 dan penduduk terbesar ke-7 di Uni Eropa. Ibukota dan kota terbesarnya adalah kota Bukares (bahasa Rumania: Bucureşti), yang juga merupakan kota terbesar ke-6 di Uni Eropa. Sibiu, sebuah kota di Transilvania, pada tahun 2007 terpilih sebagai Ibukota Kebudayaan Eropa. Rumania juga bergabung dengan NATO pada tanggal 29 Maret 2004, dan juga merupakan anggota dari Uni Latin, Francophonie, OSCE, dan CPLP. Negara ini merupakan negara kesatuan semi-presidensial. Bucharest Menjadi Ibukota Romania Bukares (bahasa Rumania: București, bahasa Inggris: Bucharest) adalah ibu kota dan pusat industri, budaya dan finansial Rumania. Kota ini terletak di tepi sungai Dâmboviţa. Kota București pertama kali disebut dalam sebuah dokumen tahun 1459. Sejak saat itu, kota ini mengalami berbagai perubahan. Bukares menjadi ibu kota Rumania pada tanggal 24 Januari 1862 dan menjadi pusat media massa, budaya dan seni Rumania. Arsitektur Bukares merupakan gabungan dari gaya historis, komunis dan modern.

Pada periode antar dua perang dunia, arsitektur kota ini membuat Bukares dijuluki sebagai "Paris Kecil di Timur" (Micul Paris). Meskipun banyak bangunan yang mengalami kerusakan akibat perang, gempa bumi dan program sistematisasi Nicolae Ceaușescu, banyak bangunan bersejarah yang hingga kini masih bertahan. Dengan penduduk sekitar 1.628.426 jiwa Bukares merupakan kota terbesar ke-6 di Uni Eropa. Jika digabung bersama dengan wilayah urban, Bukares memiliki jumlah penduduk sebesar 2 juta jiwa. Wilayah metropolitan Bukares sendiri berpenduduk sekitar 2.15 juta jiwa. Bukares merupakan kota paling sejahtera di Rumania dan merupakan pusat industri dan transportasi di Eropa Timur. Kota ini memiliki berbagai fasilitas konvensi, pendidikan, budaya, pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi.

Menurut legenda, Bucureşti didirikan oleh seorang gembala yang bernama Bucur. Kota Bukares pertama kali disebut sebagai "Benteng București" pada tahun 1459. București menjadi tempat kediaman pangeran Wallachia Vlad III. Istana Curtea Veche kemudian didirikan oleh pangeran Mircea Ciobanul dan pada perkembangan berikutnya, Bukares menjadi kediaman musim panas. Kota ini bersaing memperebutkan status ibu kota dengan Târgovişte karena meningkatnya kepentingan Bukares di Muntenia. Setelah dibakar oleh Utsmaniyah pada abad ke-17, Bukares direstorasi dan terus berkembang. Pusat kota Bukares saat itu berada di sekitar jalan "Uliţa Mare". Sebelum tahun 1700-an, Bukares menjadi pusat perdagangan paling penting di Wallachia dan menjadi lokasi permanen istana Wallachia setelah tahun 1698 (dimulai pada era Constantin Brâncoveanu). Kota ini diambil dari kekuasaan Utsmaniyah dan diduduki oleh Monarki Habsburg (1716, 1737, 1789) dan Kekaisaran Rusia (tiga kali antara 1768 dan 1806). Pada tahun 1848, revolusi Wallachia 1848 meletus di Bukares. București tetap berada dibawah pendudukan asing hingga April 1851, dan diduduki kembali oleh tentara Rusia selama Perang Krimea.

Pada tahun 1861, ketika Wallachia dan Moldavia bersatu membentuk Kepangeranan Rumania, Bukares menjadi ibu kota negara; pada tahun 1881, kota ini menjadi pusat politik Kerajaan Rumania. Populasi Bukares meningkat tajam karena status barunya. Arsitektur Bukares pada masa ini memberikannya gelar "Paris di Timur" (atau "Paris Kecil", Micul Paris). Antara 6 Desember 1916 dan November 1918, Bukares diduduki oleh tentara Jerman. Setelah Perang Dunia I, Bukares menjadi ibu kota Rumania Raya. Sebagai ibu kota negara anggota Blok Poros, Bukares mengalami kerusakan berat selama Perang Dunia II akibat pengeboman oleh Sekutu. Pada 23 Agustus 1944, kudeta yang membawa Rumania bergabung dengan Sekutu menyebabkan terjadinya pengeboman oleh Luftwaffe yang destruktif. Selama kepemimpinan Nicolae Ceaușescu (1965–1989), banyak bangunan bersejarah di kota ini hancur dan digantikan dengan bangunan bergaya komunis. Pada tahun 1977, gempa bumi berkekuatan 7.4 skala Richter menewaskan 1.500 orang dan menghancurkan banyak bangunan tua. Revolusi Rumania 1989 yang bermula di Timişoara menyebar ke Bukares. Revolusi ini berhasil menjatuhkan rezim Ceauşescu.

Tidak puas dengan kepemimpinan setelah revolusi, liga pelajar dan kelompok oposisi melancarkan demonstrasi besar tahun 1990 (peristiwa ini disebut Golaniada), yang dihentikan dengan kekerasan oleh penambang di Valea Jiului (peristiwa ini disebut Mineriadă). Setelah tahun 2000, karena pertumbuhan ekonomi Rumania, kota ini mengalami proses modernisasi. Berbagai pengembangan residensial dan komersial sedang dilakukan, terutama di distrik utara, sementara pusat sejarah Bukares berada pada masa restorasi. Bukares terletak di tepi sungai Dâmboviţa. Beberapa danau – dengan yang paling penting adalah Danau Herăstrău, Floreasca, Tei dan Colentina – berada di kota ini. 

Selain itu, di Bukares juga terdapat danau buatan kecil – Danau Cișmigiu – yang dikelilingi oleh Taman Cişmigiu. Kota ini terletak di bagian tenggara Rumania. Dahulu, wilayah tempat Bukares berdiri dipenuhi oleh hutan Vlăsiei. București memiliki luas sebesar 226 km² (87 mil²). Ketinggian kota ini bervariasi dari 558 m (1,830.7 kaki) di jembatan Dâmboviţa hingga 915 m (3,002.0 kaki) di gereja Militari. Bukares memiliki budaya yang kaya dan terus berkembang, dengan karya budaya ditampilkan dalam berbagai cara, seperti seni visual, drama dan kehidupan malam. Kota ini memiliki beberapa museum yang menampilkan seni Rumania klasik dan kontemporer, dan juga beberapa karya internasional yang terpilih. Museum Seni Nasional Rumania merupakan museum yang paling terkenal di Bukares. Museum ini terletak di bekas istana kerajaan dan menampilkan koleksi seni abad pertengahan dan modern. Bukares memiliki banyak marka tanah dan monumen, contohnya adalah Palatul Parlamentului yang dibangun pada tahun 1980-an pada masa pemerintahan Nicolae Ceauşescu. Marka tanah lain yang terkenal di Bukares adalah Arcul de Triumf.

0 komentar:

Posting Komentar